Sabtu, 13 Juli 2013

Perkembangan Usaha Tape di Kuningan

Sistem pelaksanaan otonomi menuntut suatu wilayah untuk memiliki kemandirian dan mengembangkan daya saing untuk meningkatkan perekonomiannya dengan memanfaatkan segenap potensi lokal baik berupa sumber daya alam, manusia, maupun pemerintahan yang dimiliki. Sejalan dengan hal ini, usaha pengembangan usaha kecil dapat menjadi salah satu jawabannya. Di Kabupaten Kuningan, dimana guna lahannya didominasi oleh lahan pertanian dan penduduknya bekerja pada sektor pertanian, industri yang ada didominasi oleh industri makanan. Salah satu produk makanan yang menjadi komoditas unggulan Kabupaten Kuningan adalah tape ketan. Usaha ini merupakan talenta atau kekuatan lokal serta menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat di Kecamatan Cibeureum, Cibingbin, dan Cigugur. Namun, kendati telah berjalan selama lebih dari tiga puluh tahun, perkembangan usaha tape ketan masih lambat serta belum berkontribusi tinggi terhadap pengembangan ekonomi lokal. Sehingga dilakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan usaha tape ketan sebagai motor penggerak pengembangan ekonomi lokal.
Berdasarkan hasil studi, ditemukan bahwa usaha tape ketan di wilayah kajian studi belum mampu menjadi motor penggerak pengembangan ekonomi lokal karena meskipun usaha tape ketan telah mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal, namun kemampuan bertahan usaha tape ketan masih belum kokoh (permodalan lemah, bahan baku non-lokal, sistem manajemen yang tradisional, dan pemasaran yang terbatas) serta kemampuan merangsang pertumbuhan kegiatan ekonomi baru yang dimiliki usaha tape ketan masih mendukung dan optimal. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan usaha tape ketan ini sendiri berasal dari internal (dalam perusahaan seperti latar belakang pendidikan pengusaha, motivasi pengusaha), maupun kondisi eksternalnya (dari luar perusahaan seperti dukungan pemerintah, kondisi geografis, ketersediaan sarana pendidikan dan ekonomi, daya tahan produk, lokasi unit usaha). Jadi, dapat dikatakan bahwa usaha tape ketan di Kecamatan Cibeureum, Cibingbin, dan Cigugur masih berada dalam tahap embrio yang masih ringkih dan memerlukan sokongan dari pemerintah lokal.
Sehubungan dengan hal ini maka direkomendasikan upaya pengembangan dari segi bantuan modal, penyuluhan pertanian, sistem manajemen, teknik pemasaran, inovasi produk, peningkatan sarana pemasaran, menumbuhkembangkan iklim usaha yang kondusif untuk menarik investasi serta pembentukan organisasi khusus pengusaha tape ketan. Sehingga diharapkan usaha tape ketan untuk selanjutnya mampu menjadi motor penggerak pengembangan ekonomi lokal di Kecamatan Cibeureum, Cibingbin, dan Cigugur.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar